Apakah tata cara shalat tidak ada dalam Al-Qur'an? 7 dalil di bawah ini semoga menjawabnya, insya Allah:
1. Perintah untuk mengerjakan dan berdiri di dalam shalat:
"Dan hendaklah kalian mendirikan shalat..." (QS. Al-Baqarah: 43)
Yakni: Hendaklah kalian mengerjakan shalat dengan berdiri, apabila tidak sanggup maka dengan duduk, apabila tidak sanggup maka dengan berbaring, apabila tidak sanggup maka dengan isyarat mata, apabila masih juga tidak sanggup maka berarti dia telah mati sehingga tinggal dishalatkan.
2. Perintah untuk shalat berjama'ah:
"...dan ruku'lah kalian bersama orang-orang yang ruku'" (QS. Al-Baqarah: 43)
Yakni: Hendaklah kalian shalat dengan berjama'ah, apabila kalian masbuq namun masih mendapatkan ruku'nya imam maka shalat kalian sempurna. Namun apabila kalian tidak mendapatkan ruku'nya imam maka hendaknya kalian menambah jumlah raka'at yang tertinggal.
3. Perintah untuk ruku' dan sujud
"Wahai orang-orang yang beriman ruku'lah kalian, sujudlah kalian, beribadahlah kepada Rabb kalian..." (QS. Al-Hajj: 77)
Yakni: Sempurnakanlah ibadah shalat kalian dengan ruku' dan sujud
4. Perintah untuk mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, terutama dalam tata cara shalat:
"Katakanlah, jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku..." (QS. Ali 'Imran: 31)
Yakni: Ikutilah contoh teladan kalian itu, terutama dalam tata cara beribadah, terlebih lagi dalam tata cara shalat, jika kalian cinta kepada Allah Ta'ala.
5. Ancaman jika tidak mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan jalannya orang-orang yang beriman, terutama dalam tata cara shalat:
"Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalannya orang-orang yang beriman, maka Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan dia ke dalam Jahannam. Dan Jahannam itu seburuk buruk tempat kembali" (QS. An-Nisa: 115)
Yakni: Jika kalian tidak mau menerima apa yang datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal sudah jelas pada kalian kebenaran. Dia tidak mau mengikuti apa yang diajarkan oleh para shahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, dalam hal cara berakidah maupun beribadah, yang di antaranya adalah shalat, maka kalian sesat dan tempat kalian adalah nar Jahannam.
6. Hadits adalah wahyu
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan". (QS. An-Najm: 3-4)
Yakni: Al-Qur'an dan Al-Hadits itu sama-sama wahyu yang diwahyukan oleh Allah Ta'ala. Di mana keduanya seperti sekeping koin yang kedua sisinya tak mungkin bisa untuk dipisahkan. Dengan demikian bahwa tata cara shalat ada di dalam Al-Qur'an karena Al-Qur'an memerintahkan detailnya untuk merujuk kepada Al-Hadits.
7. Perintah untuk mengambil apa yang ada pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam baik ucapan maupun perbuatan beliau terutama dalam tata cara shalat.
"Apa yang datang kepada kalian dari Rasul, maka ambillah..." (QS. Al-Hasyr: 7)
Yakni: Al -Hadits itu jangan dibuang, karena ia bagian dari wahyu, jangan sampai hanya gara-gara kalian lemah dalam ilmu hadits lalu seenaknya saja kalian membuangnya.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar