Selasa, 31 Januari 2017

Bahasa dari Manakah Surga, Neraka, Puasa, Bidadari dan Agama? (Pertemuan 97)


Ini sekedar penjelasan bahwa istilah Surga, Neraka, Puasa, Bidadari dan Agama itu bukan diambil dari bahasa Arab. Istilah-istilah di atas telah menjadi kata-kata baku dalam bahasa Indonesia yang sering diucapkan dan didengar sehari-hari.

Jadi penjelasan di bawah ini tidak bertujuan untuk menyalahkan istilah-istilah tersebut jika dibawa kepada ajaran Islam. Dikarenakan telah menjadi kata-kata baku, maka ia akan mempermudah dalam menterjemahkan bahasa Arab ke bahasa Indonesia.

Contoh, ketika ada yang bertanya apa arti:
Jannah (جنة),
Naar (نار),
Shaum (صوم),
Huuriyyah (حورية) dan
Diin (دين)?,
maka dapat mudah dijawab dengan
Surga,
Neraka,
Puasa,
Bidadari dan
Agama.
Namun tetaplah merujuk kepada bahasa Arab ketika menjabarkannya.

Tentunya akan menjadi lebih elok kalau umat Islam terbiasa untuk menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Arab ketika hendak mengupas perihal ajaran Islam. Mengapa?

1.Surga

Surga atau Sorga adalah suatu kata yang diambil dari bahasa sanskerta yaitu Svarga, kemudian dalam bahasa jawa kata tersebut diserap menjadi Swarga.

Bahasa Sanskerta merupakan sebuah bahasa klasik India, yang hingga saat ini ia dijadikan salah satu dari 23 bahasa resmi di sana, dan ia juga memiliki status yang sama di Nepal. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa ritual berjemaat dalam agama Hindu, Buddha dan Jaina.

Dulu sebelum agama Hindu dan Buddha masuk ke nusantara, di pulau Jawa dan Bali, seperti masyarakat Sunda dan Bali sudah menganut agama pribumi berupa pemujaan terhadap arwah leluhur. Mereka menyebut leluhur mereka dengan istilah Hyang dan tempat tinggal mereka di alam ghaib disebut Kahyangan, yakni tempat tinggal para Hyang atau leluhur

Dengan masuknya agama Hindu dan Buddha, maka istilah Swarga pun dipakai berdampingan dengan istilah Kahyangan.

Dalam tradisi Jawa baru, istilah Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari. Sementara istilah Swarga tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidupnya bertindak penuh kebajikan sesuai dengan aturan agamanya.

MENURUT ISLAM

Jannah (جنة) itu adalah:
-suatu tempat yang penuh kenikmatan
(yakni, kenikmatan yang tidak akan pernah sirna, abadi selama-lamanya)
-yang telah disediakan oleh Allah Ta'ala
(yakni, telah diciptakan, dan termasuk yang paling awal diciptakan sebelum penciptaan langit dan bumi beserta segenap isinya)
-sebagai balasan bagi orang-orang yang bertakwa
(yakni, orang-orang yang beriman terhadap Allah dan hari akhirat, melaksanakan shalat dan membayar zakat, menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya).

2. Neraka

Istilah Neraka berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Naraka yang dalam mitilogi Hindu dilukiskan sebagai seorang raksasa kejam. Ia merupakan putri dari bumi, yang dilukiskan sebagai wanita cantik bernama Pertiwi. Naraka akhirnya tewas di tangan ayahnya sendiri, yaitu Wisnu yang dipuja umat Hindu sebagai dewa pemelihara dunia.

MENURUT ISLAM

Naar (نار) itu adalah:
-suatu tempat yang penuh penderitaan
(yakni penderitaan yang siapa pun tidak sanggup untuk menahannya)
-yang telah disediakan oleh Allah Ta'ala
(yakni telah diciptakan bersamaan dengan penciptaan Jannah)
-sebagai balasan bagi orang-orang yang durhaka
(yakni, bersifat abadi bagi orang-orang kafir dan bersifat sementara bagi orang-orang yang masih memiliki iman meski sekecil apapun imannya)

3. Puasa

Puasa berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta yaitu Upa dan Vasa/ Wasa, Upa berarti dekat, sedangkan Vasa/ Wasa berarti Yang Maha Kuasa, ini sebagaimana umat Hindu Indonesia terkhusus di Bali menyebut tuhannya dengan Sang Hyang Widhi Wasa.

Jadi Upavasa/ Upawasa berarti mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, sehingga menjadi Puwasa kemudian Puasa. Menurut kitab Veda/ Weda, tujuan dari Upavasa/ Upawasa tidak sekedar menahan haus-lapar, tidak sekedar merasakan kesusahan orang-orang miskin, dan tidak sekedar menghapus dosa, lebih dari itu tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan nafsu indria/ indera, mengendalikan keinginan dan mengendalikan Sad Ripu (enam musuh yang bersemayam di dalam diri manusia).

Indria/ indera diharuskan berada di bawah kesempurnaan pikiran dan pikiran di bawah kesadaran budhi/ budi. Jika Indria/ indera terkendali dan pikiran terkendali maka manusia akan dekat dengan kesucian, dekat dengan Tuhan.

MENURUT ISLAM

Shaum (صوم) itu adalah:
-menahan haus dan lapar dan dari segala yang membatalkannya
-dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari

4. Bidadari

Bidadari berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Vidhyadhari, adalah makhluk berwujud manusia berjenis kelamin perempuan yang tinggal di Kahyangan atau Surga. Tugas dan fungsi mereka menurut agama Hindu adalah menjadi penyampai pesan dewa kepada manusia.

Adakalanya mereka diutus untuk menguji sejauh mana ketekunan seorang (pria) pertapa, dengan cara membangunkan para petapa dari tapa mereka. Para bidadari memanfaatkan kecantikan fisik mereka untuk menguji para pertapa.

MENURUT ISLAM

Huuriyyah (حورية) adalah:
-wanita jannah yang diciptakan dari za'faran
(za'faran tidak memiliki satu arti, namun yang dimaksud di sini, kalau di Jazirah 'Arab ia sejenis bunga berwarna ungu yang cantik, dan memiliki wangi yang sangat harum, putik bunga tersebut banyak memiliki khasiat, sehingga dijuluki bunga termahal di dunia)
-huuriyyah ini ditakdirkan untuk menjadi istri bagi lelaki penghuni jannah di samping istri-istrinya yang dia telah nikahi sewaktu di dunia.

5. Agama

Agama berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta yaitu A dan Gama. A berarti "tidak" sedangkan Gama berarti "kacau". Dengan demikian agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan manusia dari kekacauan kepada ketertiban.

Orang Bali memaknai Agama sebagai peraruran, tata cara, upacara, hubungan manusia dengan raja. Sedangkan Igama adalah tata cara yang mengatur hubungan manusia dengan dewa-dewa. Sementara Ugama dipahami sebagai tata cara yang mengatur hubungan antar manusia.

MENURUT ISLAM

Din itu adalah:
-apa yang dijadikan keyakinan oleh manusia
-ia mencakup hukum atau perundang-undangan yang wajib dita'ati
-ia merupakan jalan yang wajib ditempuh oleh penganutnya
-ia sebagai balasan bagi pemeluknya di hari akhirat
-ia juga berupa akhlak yang menjadi cerminan bagi seseorang

Wallahu a'lam bish-shawwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar