Minggu, 22 Januari 2017

Percobaan Mencuri Jasad Nabi (Pertemuan 84)

Diriwayatkan oleh 'Aus bin Abi 'Aus bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:

(إن الله حرم على الأرض أن تأكل أجساد الأنبياء)

Innallaaha harrama 'alal-ardhi an ta'kula ajsaadal-anbiyaa'i

"Sesungguhnya Allah mengharamkan terhadap bumi untuk memakan jasad-jasad para nabi" (Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim dalam kitab Shahih mereka)

Hadits ini lengkapnya berbunyi: "Hari kalian yang paling utama adalah hari jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari itu sangkakala ditiup dan pada hari itu pula terjadi kiamat, maka perbanyaklah kalian bershalawat kepadaku, karena shalawat kalian akan diperlihatkan padaku". Para shahabat bertanya: "Bagaimana bisa shalawat kami diperlihatkan kepada engkau sedangkan engkau telah menjadi debu?" Maka beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah mengharamkan terhadap bumi untuk memakan jasad-jasad para nabi".

Yakni Allah Ta'ala akan mengembalikan ruh Nabi ke dalam jasad beliau untuk memahami pesan yang disampaikan oleh malaikat berupa shalawat dan salam agar beliau menjawabnya.

Dan ini menjadi alasan mengapa jasad Nabi tidak bisa dimakan bumi, jika jasad Nabi hancur dimakan bumi maka tidak mungkin Nabi bisa memahami pesan malaikat apalagi sampai menjawabnya. Itulah juga yang menjadi sebab mengapa saat mayit ditanya di alam kubur, ruhnya dikembalikan oleh Allah ke dalam jasadnya semula, ini tidak lain agar mayit tersebut bisa memahami pertanyaan malaikat dan agar dia bisa menjawabnya.

Demikian penjelasan singkat yang disarikan dari kitab Ar-Ruh karya Asy-Syaikh Al-'Allamah Ibnul-Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah.

Ternyata ini pula yang menjadi sebab penasarannya para arkeolog (ahli sejarah kebudayaan material) untuk meneliti mengapa jasad Nabi bisa awet begitu? Maka tentulah mereka tidak dizinkan oleh pihak kerajaan untuk melakukannya, lantaran perbuatan tersebut merupakan suatu pelanggaran terhadap ajaran Islam.

Ada beberapa kasus percobaan mencuri jasad Nabi yang wallahu a'lam kebenarannya, namun aksi-aksi mereka selalu dapat digagalkan bahkan pelakunya berakhir dengan mengenaskan. Entah apa niat dibalik aksi-aksi tersebut, yang jelas mungkin di antaranya untuk menyukseskan program penelitian para arkeolog meskipun dengan cara-cara yang ekstrim.

Para arkeolog mengira rencana penelitian mereka itu sebagaimana penelitian terhadap jasad Fir'aun, padahal Allah Ta'ala sengaja menyelamatkan jasad Fir'aun tersebut agar menjadi pelajaran bagi kaum yang mendustakan para nabi.

Sedangkan penyelamatan jasad Nabi dari kehancuran punya tujuan lain terutama yang telah kita sebutkan di atas, yakni agar Nabi dapat memahami dan menjawab pesan malaikat.

Terdengar desas-desus menyebutkan bahwa ada seseorang yang mencoba untuk mencuri jasad Nabi dengan cara menaiki kubah hijau, tapi malah mati seketika lantaran disambar petir. Konon katanya mayatnya tetap dibiarkan di atas kubah dengan alasan sebagai pelajaran bagi siapa saja yang berani untuk mengganggu kuburan beliau.

Setelah dikonfirmasi ternyata desas-desus tersebut tidak benar adanya, karena sesuatu yang menyerupai peti yang terletak di atas kubah hijau rupanya hanya jendela yang berguna apabila ia dibuka maka cahaya dapat masuk menerangi kuburan. Dulu jendela itu sering dibuka namun setelahnya sekian lama ia dibiarkan tertutup sampai hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar