Kamis, 26 Januari 2017

Siapakah Kaum Himyar? (Pertemuan 90)

Secara singkat Himyar itu adalah salah satu dari anak Saba' bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qahthan. Ini sebagai bantahan bagi orang yang mengatakan bahwa Saba' bukan 'Arab, karena 'Arab diambil dari seseorang yang bernama Ya'rub. Apalagi Ya'rub inipun bukan Ya'rub yang pertama, karena sebelum 'Adnan lahir sudah ada nenek moyangnya yang bernama Ya'rub, yaitu Ya'rub bin Yasyjub bin Isma'il.

Pada pertemuan 72: "Nasab Nabi Muhammad sampai Adam", telah disebutkan bahwa 'Adnan adalah keturunan Nabi Isma'il 'alahish-shalatu was-salam, sedangkan 'Adnan tersebut punya dua anak yaitu 'Akk dan Ma'add. 'Akk menikah dengan wanita dari suku Al-'Asy'ari dan tinggal bersama mereka di Yaman, dari 'Akk inilah terlahir anak dari keturunannya yang bernama Himyar bin Saba' bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qahthan. Adapun Ma'ad tetap di Mekkah dan berkembang menjadi bermacam suku yang di antaranya Fihr (Quraisy) yang dari Fihr inilah akan terlahir seorang Nabi yakni Muhammad 'alaihish-shalatu was-salam. Ini juga sebagai bantahan bagi orang yang mengatakan bahwa Saba' adalah Indonesia. Meskipun cukup masuk akal, tetap tidak bisa untuk diterima, karena Saba' tempatnya adalah di Yaman.

Kerajaan Saba' adalah kerajaan yang makmur dan daerahnya pun sangatlah subur, namun mereka adalah kaum penyembah bintang-bintang, telah diutus kepada mereka 13 rasul namun mereka kembali dan kembali lagi ke penyembahan kepada bintang-bintang tersebut. Di antara keturunan Saba' ada seorang Ratu yang bernama Balqis, dia merupakan keturunan yang ke 17.

Suatu hari burung Hudhud telat hadir pada pertemuan yang diadakan oleh Nabi Sulaiman 'alaihish-shalatu was-salam. Begitu Hudhud datang, ia menyampaikan alasannya bahwa saya melihat ada kerajaan yang besar yang dipimpin oleh seorang ratu, namun mereka menyembah bintang-bintang. Maka Nabi Sulaiman menyuruh Hudhud untuk mengantar surat kepada Ratu tersebut: "Janganlah kalian merasa tinggi terhadapku, datanglah kepadaku sebagai muslim". Singkat kata akhirnya Ratu Balqis masuk Islam dan kembali ke Yaman dengan membawa Islam.

Setelah Ratu Balqis wafat maka kaum Saba' kembali menyembah bintang-bintang. Lalu pecahlah bendungan Ma'rib karena digerogoti oleh tikus besar. Kerajaan Saba' kocar-kacir ke berbagai negeri dan dan daerahnya binasa.

Setelah keadaan mereda kaum Saba' kembali ke Yaman dan memulai lagi kerajaannya, namun kemakmuran telah berubah menjadi kesengsaraan dan kesuburan menjadi kegersangan. Allah Ta'ala menukar rahmat-Nya kepada Adzab, buah-buahan yang dulunya manis telah berubah menjadi buah-buah yang pahit. Ekonomi melemah dan kerajaan berada diambang keruntuhan.

Kemudian diserahkanlah kerajaan Saba' kepada saudara mereka yaitu kaum Himyar, yang salah satu dari rajanya yaitu Rabi'ah bin Nashr, setelahnya Tubban As'ad, setelahnya Hassan bin Tubban As'ad, setelahnya 'Amru bin Tubban As'ad, setelahnya Lakhni'ah, setelahnya Dzun-Nuwwas, setelahnya direbut oleh bangsa Habasyah yaitu Aryath, kemudian Aryath dibunuh oleh budak Abrahah, sehingga Abrahah naik menjadi Raja setelahnya anaknya Abrahah Ibnu Abrahah, setelahnya direbut kembali oleh bangsa Himyar yaitu Saif bin Dzi Yazn atas bantuan tentara Persia, dan setelahnya berada di bawah kekuasaan Rasulullah 'alaihis-shalatu was-salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar