Rabu, 18 Januari 2017

Di Langit Juga Ada Ka'bah (Pertemuan 79)

Secara singkat dapat dijelaskan, bahwasanya bentuk bumi adalah bulat sebagaimana bulan dan matahari juga bulat, sementara posisi bawah bumi adalah pusat gravitasinya. Jika bumi bulat maka langit tingkat satu sampai tingkat tujuh juga bulat. Di atas langit yang ketujuh ada baitul-ma'mur, ia adalah ka'bahnya penduduk langit, setiap hari berkunjung menujunya 70.000 malaikat, mereka ber'ibadah dan berthawwaf di sana dan tidak akan pernah kembali selamanya. Posisi baitul-ma'mur sejajar dengan letak ka'bah di bumi, jika baitul ma'mur jatuh maka pastilah jatuhnya lurus langsung ke ka'bah.

Menurut khabar shahih bahwa yang pertama kali membangun ka'bah di muka bumi ini adalah Nabi Ibrahim 'alaihish-shalatu was-salam, begitu beliau wafat maka saat ini beliau sedang berada di baitul-ma'mur.

Ketika Rasulullah 'alaihish-shalatu was-salam mi'raj ke langit beserta ruh sekaligus jasadnya, maka beliau bertemu para malaikat yang bernama isma'il di pintu langit pertama. Malaikat isma'il berbeda dengan Nabi Isma'il, malaikat Isma'il memakai huruf hamzah (إسمائيل) di mana "il" di sini nisbat/ bersandar kepada Allah, yakni malaikat Allah, sebagaimana Jibril, Israfil dan Mika'il yang ujung nama-nama mereka ada "il", sedangkan Nabi Isma'il memakai huruf 'ain (إسماعيل).

Setelah Rasulullah 'alaihish-shalatu was-salam diizinkan masuk:
1. ke langit pertama maka beliau bertemu dengan Nabi Adam, disisi kanan beliau jannah dan disisi kiri beliau nar, adapun orang-orang yang diperlihatkan mendapat nikmat di jannah dan mendapat 'adzab di nar sejatinya adalah nikmat dan 'adzab qubur. Disebut 'alam qubur karena dunia belum qiyamat.
2. di langit kedua bertemu dengan Nabi 'Isa dan Yahya,
3. di langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf,
4. di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris,
5. di langit kelima bertemu dengan Nabi Harun,
6. di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa,
7. dan di langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihimush-shalatu was-salam ajma'in. Saat di langit ketujuh ini beliau melihat seorang syaikh yang bersandar di baitul-ma'mur yang ternyata adalah Khalilurrahman yakni Nabi Ibrahim 'alahish-shalatu was-salam.

Khalilurrahman adalah khalilullah karena Rahman dan Allah adalah dua nama yang tidak boleh dipakai oleh siapapun selain Rabbul-'alamin (Pencipta alam semesta), kecuali bernama 'Abdurrahman sebagaimana nama 'Abdullah. Adapun khalil yang sering diartikan kekasih sebenarnya diambil dari kata khullah yang maknanya lebih besar dari sekedar kekasih, oleh karenanya tidak boleh manusia diberi gelar khalilurrahman atau khalilullah kecuali dua orang saja yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi kita Muhammad 'alaihimash-shalatu was-salam.

Untuk lebih detailnya silahkan merujuk kepada kitab Al-Bidayah Wan-Nihayah karya Ibnu Katsir rahmatullahi 'alaihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar