Senin, 30 Januari 2017

Wajib Menyalahkan yang Salah (Pertemuan 95)

Ketika kaum liberalis menidak-bolehkan untuk mengklaim suatu kebenaran, yakni tidak boleh menganggap diri sendiri yang paling benar dan tidak boleh menyalahkan orang lain. Tapi ketika itu juga mereka malah menyalahkan orang-orang yang berpegang teguh pada kebenaran dan menyalahkan pula orang-orang yang membantah kebathilan. Bukankah itu menjilat air ludah sendiri namanya?.

Padahal wajib bagi kaum muslimin untuk:
1. Meyakini bahwa hanya Islam-lah din yang benar, sedangkan din selain Islam adalah salah.
2. Meyakini bahwa Allah-lah sesembahan yang benar, sedangkan sesembahan selain Allah adalah salah.
3. Meyakini bahwa Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah jalan yang lurus, sedangkan yang bertentangan dengan keduanya adalah jalan yang sesat.

DIN SELAIN ISLAM TIDAK AKAN DITERIMA OLEH ALLAH TA'ALA

Wajib bagi kaum muslimin untuk mengklaim bahwa Islam adalah din yang benar, sedangkan din yang lain adalah salah:
"Sesungguhnya din yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam"
(QS. Ali 'Imran: 19)

"Barangsiapa mencari selain Islam sebagai din, maka ia tidak akan diterima, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi"
(QS. Ali 'Imran: 85)

Din: agama

YANG DI'IBADAHI SELAIN ALLAH ADALAH BATHIL

Wajib bagi kaum muslimin untuk mengklaim bahwa hanya Allah-lah sesembahan yang berhak diibadahi, sedangkan yang diibadahi selain-Nya adalah bathil:
"Itu karena Allah adalah Al-Haqq dan sungguh apa yang mereka seru dari selain-Nya adalah Al-Bathil"
(QS. Luqman: 30)

Al-Haqq: shahih, sah, benar, layak, berhak
Al-Bathil: batal, tidak sah, salah, tidak layak, tidak berhak
Seru: do'a:
"Do'a adalah 'ibadah"
(Shahih Muslim dan Ashhabus-Sunan)

'Ibadah yang dimaksud di sini adalah yang tata caranya telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat"
(HR. Al-Bukhari no. 628, 7246 dan Muslim no. 1533)

"Ambillah dariku (tata cara) manasik (haji) kalian, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah hajiku ini"
(HR. Muslim)

Manasik: jamak dari nusuk: 'ibadah, sebagaimana:
"Inna shalaatii (Sesungguhnya shalatku) wa nusukii (dan 'ibadahku) wa mahyaaya (dan hidupku) wa mamaatii (dan matiku) lillaahi rabbil-'aalamin (hanya untuk Allah Rabb sekalian alam)"
(QS. Al-An'am: 162)

"Dan apa yang datang dari Rasul kepada kalian maka ambillah dan apa yang kalian dilarang darinya maka berhentilah"
(Al-Hasyr: 7)

Ambillah: laksanakanlah
Darinya: dari sesuatu yang dilarang
Berhentilah: tinggalkanlah

YANG BERTENTANGAN DENGAN AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH ADALAH JALAN YANG SESAT

"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya, (yaitu) kitabullah dan sunnah Rasul-Nya"
(Hadits Shahih Lighairihi, HR. Malik, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim Al-Hilali di dalam At-Ta'zhim Wal-Minnah Fintisharis-Sunnah, hal. 12-13)

Hadits Shahih Lighairihi (Shahih karena yang lain) adalah:
Hasan + hasan = shahih lighairihi

LOGIKA

1. Kalau bukan karena bersalah tentulah perampok tidak dijebloskan ke penjara. Oleh karenanya siapa pun berhak untuk mengatakan bahwa perampok itu salah. Kalau ada yang mengatakan bahwa perampok itu tidak salah berarti dia menuduh bahwa polisi salah tangkap.

2. Kalau suatu saat rumah Anda kena rampok, apakah Anda tetap berpendapat bahwa perampok itu tidak salah? Kalau Anda tetap tidak mau menyalahkan perampok berarti Anda rela rumah Anda kena rampok. Kalau Anda rela rumah Anda kena rampok apakah Anda rela dengan perampokan yang terjadi di mana-mana? Kalau masih rela maka sebenarnya Anda lah perampoknya.

3. Kalau Anda belanja 25.000, sementara Anda memberikan uang 50.000, terus kembalinya 5.000, apakah Anda tidak mengatakan bahwa itu salah hitung? Atau begini saja, Anda kerja dengan gaji perbulan 3 juta, terus Anda cuma dikasih 500.000, apakah masih ngeyel tidak mau mengatakan salah hitung?

4. Ini yang lebih penting, kalau liberalis tetap tidak mau menyalahkan orang salah, maka berarti liberalis itu guoblok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar