Senin, 16 Januari 2017

Apa Jadinya Nahi Munkar Jika Tidak Bersama Penguasa? (Pertemuan 74)

Tidak diragukan lagi bahwa nahi munkar adalah amalan yang sangat mulia di dalam Islam, namun apa jadinya kalau sampai membelakangi penguasa? Berikut ini terangkum dalam 7 point singkat:

1. Penguasa Tidak Membela Kita. Bagaimana penguasa akan membela kalau mereka dibelakangi atau dilawan? Yang ada justru kita yang dipersulit, dibubarkan, ditangkap bahkan diperangi. Islam mengajarkan agar kaum muslimin hendaknya berjihad bersama penguasa bukannya malah memusuhi mereka. Kalau kita memusuhi penguasa maka penguasa pun akan memusuhi kita, kalau kita dimusuhi oleh penguasa maka menjadi semakin sempitlah ruang kita untuk bisa melakukan nahi munkar. Dan ini sungguh bukan hikmah.

2. Bertambah Munkar. Resiko yang bakal dihadapi oleh suatu kelompok yang hendak bernahi munkar tanpa kebersamaan penguasa adalah keberanian pihak yang dilarang untuk melawan dengan brutal sehingga memicu kemunkaran yang lebih besar yaitu pertumpahan darah atau bahkan korban jiwa. Dan inipun sungguh bukan hikmah.

3. Bikin Negara dalam Negara. Sesungguhnya membubarkan tempat-tempat maksiat lebih baik jika bersama penguasa karena mereka lebih berwenang untuk melakukan hal itu, jika kita mendahului mereka, bergerak sendiri-sendiri tanpa izin, itu sama halnya tindak pemberontakan atau bikin negara dalam negara. Lagi-lagi ini sungguh bukan hikmah.

4. Menghalalkan Darah Kita Sendiri. Adalah halal bagi penguasa untuk membunuh pemberontak, jika kita mengambil alih wewenang yang bukan wewenang kita, lalu terjadilah kericuhan, itu sama halnya tindak terorisme dan sama halnya pula menghalalkan darah kita sendiri untuk ditumpahkan oleh penguasa. Maka sekali lagi ini sungguh bukan hikmah

5. Tidak Mendidik Ummat. Ummat yang awwam akan mengira bahwa nahi munkar tanpa izin dan tanpa bersama penguasa adalah boleh, lantaran dicontohkan oleh orang-orang yang berpenampilan ustadz. Bagaimana bisa ini dikatakan sebagai hikmah?

6. Memfitnah Penguasa. Saat penguasa mengambil sikap keras terhadap tindak anarkis yang dilakukan oleh pihak yang menyalahi kaedah dalam nahi munkar maka orang-orang akan berkata bahwa penguasa telah membuat makar untuk memperburuk citra Islam. Hikmah macam apa ini?

7. Salah taruh hadits Orang-orang yang mendukung gerakan nahi munkar yang ilegal akan membawa potongan-potongan hadits yang berkenaan dengan penguasa zhalim untuk lebih menyudutkan penguasa muslim, padahal jika hadits tersebut dibaca komplit justru kita akan mendapati bahwa kita hendaknya tetap mendengar dan taat meskipun harta kita dirampas dan punggung kita dicambuk, kita dilarang untuk mengangkat senjata melawan penguasa yang sah selama penguasa tersebut masih shalat dan tidak nampak pada mereka kekufuran yang nyata. Jadi hikmah adalah pada saat kita mengembalikan langkah kita kepada bimbingan ulama ahlus-sunnah yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits dengan tafsir yang benar bukan berdasar pada emosi dan hawa nafsu yang liar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar