Kamis, 05 Januari 2017

Black Hole Bukan Kiamat (Pertemuan 64)

Hari kiamat kan punya nama lain, bagaimana itu? Apakah dunia ini pernah terjadi kiamat? Hari kiamat yang sering dipahami dengan kehancuran, berasal dari kata qiyam (قيام) yang berarti berdiri/ bangkit, maka hari kiamat adalah hari kebangkitan atau yaumul-ba'tsi (يوم البعث) yang juga berarti hari kebangkitan. Ia memiliki banyak nama lain menunjukkan kejadian-kejadian yang ada di dalam hari kiamat seperti yaumul-mizan (يوم الميزان) yang berarti hari pertimbangan yakni pertimbangan amal, yaumud-din (يوم الدين) hari pembalasan yakni pembalasan amal baik dengan kebaikan dan amal jelek dengan kejelekan.

Kiamat itu sebenarnya adalah perpindahan dari alam dunia menuju alam akhirat, disebut akhirat karena akhir dari kehidupan dunia. Sementara alam kubur adalah suatu alam yang berada di antara alam dunia dengan alam akhirat sehingga dinamakan sebagai barzakh yang berarti "dinding".

Dengan demikian bencana apapun yang melanda suatu daerah di muka bumi ini tidak dapat dikatakan sebagai kiamat, baik itu air bah yang ditimpakan kepada kaum yang durhaka terhadap dakwah Nabi Nuh 'alaihis-salam, tsunami yang menghantam Aceh, tornado yang memporak-perandakan sebagian tempat di Amerika dan baru-baru ini kebakaran besar yang mengepung negara Israel.

Mungkin di antara manusia berpikir bahwa proses pembentukan bumi yang terpengaruh oleh gaya gravitasi diumpamakan sebagai kiamat, di mana benda-benda langit seperti meteorit bertabrakan satu sama lain akibat gaya gravitasi yang saling tarik-menarik tersebut, hingga selanjutnya terjadilah bumi dan saudaranya yaitu bulan. Atau mereka berpikir bahwa sebelum Nabi Adam 'alaihis-salam tercipta, dunia ini pernah kiamat lantaran makhluk-makhluk yang saling bunuh-bunuhan di muka bumi telah dihancurkan oleh Allah Ta'ala. Kalau kita merujuk kepada makna kiamat yang tadi sudah kita singgung maka belumlah ia dapat dipahami dengan kiamat.

Sewaktu alam semesta ini belum ada maka Allah Ta'ala menciptakan pena agar pena menulis kitab takdir, takdir dari awal penciptaan sampai hari kiamat, lalu Allah Ta'ala menciptakan 'arsy, jannah dan nar. Allah Ta'ala bersemayam di atas 'arsy dan 'arsy-Nya di atas air, kemudian Allah Ta'ala menjadikan alam semesta berikutnya dengan melelehnya air yang ada di bawah 'arsy yang selanjutnya menjadi langit dan bumi. Waktu itu langit dan bumi masih dempet sehingga udara dan air tidak bisa bergerak, maka Allah Ta'ala memisahkan keduanya lalu menghiasinya dengan benda-benda langit seperti bintang, planet dan satelit serta nebula atau benda langit apapun yang ada di situ, yang para ilmuan kosmos mengistilahkannya sebagai proses "bigbang".

Apakah dinosaurus dan atlantis itu ada? Dalam hal ini kita sebagai ummat Islam boleh percaya dan boleh pula tidak percaya, lantaran ini bukan termasuk daripada akidah yang mesti diyakini, sebagaimana halnya apakah ada manusia yang sudah pernah menginjak bulan? Kita mau percaya atau tidak itu terserah kita.

Teori gravitasi yang katanya sebagai fakta ternyata sampai hari ini belum sampai ke garis finish, lantaran sebagian ilmuan kosmos menemukan bahwa gravitasi itu tidak hanya tarik-menarik tapi juga saling dorong. Ini mereka temukan setelah menyaksikan gerakan benda-benda langit dari dekade ke dekade.

Black hole (lubang hitam) yang sempat ditakuti oleh sebagian manusia yang katanya sebagai pemicu hari kiamat sebagaimana yang diutarakan oleh stephen hawking rupanya perlu untuk dikaji lagi, karena hari kiamat bukanlah sekedar bertabrakannya antara galaksi milkyway (bimasakti) dengan galaksi andromeda. Hari kiamat yang sesungguhnya adalah kehancuran alam semesta secara keseluruhan, di mana langit akan runtuh dan bintang-bintang berjatuhan. Semuanya hancur kecuali Allah Ta'ala, 'arsy, jannah dan nar.

Black hole yang awalnya disangka ruang waktu atau lubang kosong adalah bintang redup yang sudah kehabisan bahan bakar. Ketika sebuah bintang meledak (super nova) maka tersisalah inti daripada bintang yang berwarna hitam, yang memiliki gravitasi sangat dahsyat sehingga ia tidak membiarkan apa yang lewat, ia dapat menyedot cahaya-cahaya yang menghampirinya, ia dapat menelan benda-benda langit bahkan yang lebih besar darinya, ia dapat membuat seorang manusia yang tersedot menjadi sehelai spageti.

Black hole yang disangka tidak berguna ternyata dapat membentuk galaksi, oleh karenanya setiap galaksi pasti berintikan blach hole, benda-benda langit yang berada dalam pengaruh gravitasinya berthawaf mengelili black hole tersebut. Dengan demikian maka black hole bukan pertanda akan adanya kiamat tapi termasuk awal dari terbentuknya kehidupan.

Teori evolusi, teori tentang asal mula makhluk hidup yang sempat heboh jangan dikira sudah ditinggalkan semua orang, karena teori ini bukan hanya bicara soal monyet, tapi juga soal bakteri, di mana katanya makhluk hidup berawal dari bakteri. Di mana ikan lumba-lumba jadi buaya, buaya jadi kambing, kambing jadi jerapah, jerapah entah jadi apa lagi? Sementara Allah Ta'ala menciptakan makhluk hidup dari air, dan kita lihat sendiri makhluk hidup memang terdiri dari air serta tidak bisa jauh dari air atau kalau tidak mereka akan mati dehidrasi.

Untungnya kita ummat Islam punya kitab suci Al-Qur'an yang dapat menceritakan kepada kita apa-apa yang sampai detik ini masih diteliti oleh manusia, sampai kapan mereka terus meneliti, sedangkan teori-teori yang mereka letakkan pun nyatanya belum bisa untuk mereka patenkan, belum selesai-selesai sampai bergenerasi-generasi, semakin tahun semakin memanas, semakin penasaran, semakin gila bahkan semakin kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar