Sebelum kita melihat harga terbaru batu permata 2016, agar kita terhindar daresbelahnta isu-isu yang tidak menguntungkan, maka ada baiknya kita mengupas dulu beberapa perkara mendasar berikut ini:
1001 bukti mungkin bisa kita tunjukkan untuk hanya sekedar memberitakan bahwa harga batu saat ini sudah anjok. Tapi 1001 buktipun bisa juga kita ajukan untuk lebih secara tegas dalam menjelaskan bahwa sesungguhnya harga dari batu permata itu sampai kapanpun tidak akan pernah turun, bahkan ia tetap selalu naik, naik dan terus naik.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa ini kan cuma perkara fakta, fenomena dan cara sudut pandang kita masing-masing dalam menilai serta menyimpulkan suatu analisa.
Seperti contoh: Saat seseorang hendak memanah seekor burung, mestinya kan dia fokus pada burung yang hendak dia panah, tapi kalau dia ternyata masih melihat ada ranting di situ maka sulit kemungkinan dia akan tepat mengenai sasaran, karenanya seorang mentor segera menyarankan agar dia fokus pada burungnya dan jangan lihat ranting-rantingnya.
Begitulah kira-kira, bahwa kita seringkali serius dan besar harapan untuk berhasil kalau sekiranya kita fokus.
Nah, sekarang kita mencoba untuk memfokuskan pikiran kita pada 1001 bukti bahwa harga pasaran batu permata sampai kapanpun akan terus selalu naik.
Baiklah, mari kita mulai dari batu mulia kelas atas seperti intan, zamrud, ruby dan safir, bahkan mutiara. Pertanyaannya sekarang: Adakah batu mulia kelas atas tersebut harga jualnya mengalami penurunan?
Sementara fenomena yang ada bahwa dalam persepuluh tahun harga batu-batu mulia bisa naik berkali-kali lipat bahkan hingga seribu persen.
Untuk detailnya silahkan merujuk pada buku Rahasia Batu Permata yang ditulis oleh Han Sam Kay, halaman: 216.
Di sana kita akan mengetahui harga perkarat batu-batu mulia beserta penjelasan mengenai sebab-sebab mengapa harga batu-batu mulia terus melambung naik, yang mana di antaranya adalah sebab kelangkaan batu-batu yang bermutu tinggi dan bisa juga lantaran dipicu oleh konflik suatu negara.
Lantas, bagaimana dengan nasib perbatuan nusantara? Menurut pengakuan pedagang-pedagang batu di beberapa kota, mereka menyatakan bahwa pasca booming harga batu nusantara menurun 50 sampai 80%.
Kalau kita kaji pernyataan tadi, mungkin yang mereka maksud adalah bahwa pengunjung pasca booming mulai sepi 50 sampai 80%, sehingga dampaknya mereka jadi jual murah, kalau begitu kita boleh maklumi.
Beda halnya dengan batu solar Aceh, meskipun kondisinya seperti tadi, tapi para pemainnya masih mempertahankan harga jualnya. Ini yang patut untuk ditiru oleh para pemain batu permata setanah air.
Jadi, ini boleh dibilang bahwa satu keadaan dihadapi dengan berbagai sikap. Pada saat pedagang sepi pengunjung, ada yang mengambil langkah jual murah, ada pula yang mengambil langkah untuk mempertahankan harga jual.
Sebenarnya langkah terbaik yang harus kita ambil adalah bahwa justru di saat sepi lah mestinya harga batu menjadi naik.
Dalam hal ini kita tidak bermaksud untuk melawan hukum ekonomi, karena ini permasalahannya lain, ini masalah hukum batu, yang berbunyi: "Pada saat penambangan batu terhenti oleh satu atau beberapa sebab, maka otomatis harga jual batu tersebut menjadi naik, meskipun sepi pengunjung".
Maka mulai hari ini harga batu nusantara harga jualnya harus naik, jadi bukan tetap bertahan di harga lama apalagi malah diturunkan.
Kalau harga batu tidak dinaikkan maka nilai batu tersebut menjadi tidak berarti. Orang-orang pun tidak bangga lagi memakai permata nusantara, lantaran harganya murah, sudah murah, meriah lagi.
Demikian sekilas pemberitahuan tentang harga terbaru batu permata 2016, semoga langkah ini dapat menjadikan batu nusantara tetap sebagai batu kebanggaan kita bersama.
Gambar ini adalah sebuah bongkahan batu kuarsa yang dilihat dari satu sisi menyerupai singa dan dilihat dari sisi sebaliknya menyerupai elang
BalasHapus