Kamis, 15 September 2016

Manhaj Salaf yang Jarang Diketahui namun Penting (Pertemuan 41)


Sebelum masuk ke inti pembicaraan, ada baiknya kita dahulukan tentang mengenal Allah Ta'ala, mengenal Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan tiga generasi utama serta mengenal Salaf.

1. MENGENAL ALLAH TA'ALA

Allah Ta'ala adalah Dzat yang memiliki rububiyyah, uluhiyyah, dan asma' wa shifat.

a). Rububiyyah
Rububiyyah adalah sifat dari Ar-Rabb, yaitu pencipta, pemilik dan pengatur alam semesta. Dengan sifat rububiyyah ini Allah Ta'ala menyiptakan segenap alam raya, menyiapkan jannah bagi kaum yang bertaqwa, menyiapkan nar bagi kaum yang durhaka, melimpahkan rezeki kepada makhluk-makhluk-Nya, mengutus para nabi untuk mengajari manusia, menurunkan kitab sebagai petunjuk dalam beragama.

b). Uluhiyyah
Uluhiyyah adalah sifat dari Al-Ilah, yaitu yang berhak disembah/ di'ibadahi. Dengan sifat uluhiyah ini, maka kita mengkhususkan ibadah hanya pada-Nya, tidak menggantungkan diri kepada selain-Nya, tidak menjadikan antara kita dengan Allah Ta'ala suatu perantara, dan tidak melakukan qurban untuk berhala-berhala.

c). Asma' wa shifat
Asma' wa shifat adalah Nama-nama dan sifat-sifat. Dengan ditetapkannya nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta'ala ini maka kita tidak mengingkari apa-apa yang telah Dia Ta'ala akui, tidak menyerupakan antara Dia Ta'ala dengan makhluk bernyawa maupun benda mati, tidak menyerahkan maupun mena'wil makna-makna yang telah dima'lumi, dan tidak menanyakan hakikat yang tidak mampu untuk makhluk ketahui.

2. MENGENAL NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM DAN TIGA GENERASI UTAMA

a). Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Rasulullah/ Utusan Allah Ta'ala

b). Shahabat radhiyallahu 'anhum adalah murid yang mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang hidup semasa dengan beliau di dalam keadaan tetap beriman.

c). Tabi'in rahimahullah adalah murid yang mengikuti para shahabat radhiyallahu 'anhum, generasi tabi'in rahimahumullah ini hidup semasa dengan para shahabat radhiyallahu 'anhum namun tidak sempat melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

d). Tabi'it-tabi'in rahimahullah adalah murid yang mengikuti tabi'in rahimahumullah, generasi tabi'it-tabi'in rahimahullah ini hidup semasa dengan tabi'in rahimahullah namun tidak sempat melihat shahabat radhiyallahu 'anhum.

3. MENGENAL SALAF

a). Salaf adalah orang-orang terdahulu

b). As-Salafush-Shalih adalah salaf yang shalih, yaitu shahabat radhiyallahu 'anhum, tabi'in rahimahullah, dan tabi'it-tabi'in rahimahullah

c). Salafi adalah pengikut As-Salafush-Shalih

d). Salafiyyun adalah orang-orang Salafi

4. MANHAJ SALAF YANG PENTING NAMUN JARANG DIKETAHUI

a). Tidak membolehkan untuk bekerjasama dalam urusan da'wah dengan syi'ah, tidak dengan asy'ariyyah, tidak dengan khawarij, tidak dengan mu'tazilah, tidak dengan murji'ah, tidak dengan turatsiyyah, tidak pula dengan haddadiyyah.

b). Tidak mengambil ilmu dari orang-orang yang sudah ditahdzir oleh 'ulama al-jarh wat-ta'dil sebelum mereka mengumumkan taubatnya dan kembali ke jalan Salaf. Tahdzir adalah memperingatkan ummat dari penyimpangan seseorang atau kelompok, sedangkan al-jarh wat-ta'dil adalah suatu bidang ilmu yang merinci tentang dicela atau dipujinya seseorang atau kelompok.

c). Tidak dibolehkan untuk membenci seorang atau lebih 'ulama' Salaf. Tidak mencela Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu, tidak merendahkan kedudukan Mu'awiyyah radhiyallahu 'anhu, tidak menghina salah satu dari empat imam madzhab rahimahumullah, tidak menyudutkan Ibnu Taimiyyah rahimahullah, tidak pula menodai kehormatan Asy-Syaikh Rabi' hafizhahullah.

d). Tidak menghadiri majlis-majlis yang mengandung syubhat. Syubhat adalah kerancuan yang biasanya diberi dalil agar kerancuan itu seakan-akan sesuatu yang haqq padahal sesungguhnya ia bathil.

e). Berusaha untuk menjadi arhamun-nas atau sebaik-baik manusia, yakni berdialog dengan cara yang baik, menolak dengan sikap yang santun, patuh pada peraturan pemerintah selama tidak dalam perkara ma'shiyat, menjauhi ujub, serta menjaga harga diri.


Ini gambar batu akik madu jenis kalsedoni, di Kapuas Hulu batu ini dinamai Red Arwana, di Bengkulu dinamai Red Raflesia, di Obi dinamai Bacan Obi. Batu ini juga terdapat di Sungai Keladen dan berbagai tempat di belahan bumi ini.

Satu jenis dengan banyak nama, demikianlah perihal tentang batu permata. Seperti pula pada batu jenis corundum, namanya dibedakan berdasarkan warna, kalau merah disebut ruby, kalau kuning orang bilang yaqut, kalau oren disebut padparadcha, kalau masih daging orang bilang nilam, kalau warna lainnya tetap disebut sapphire.

Sementara di tubuh Islam kita menemukan suatu hakikat yang sama namun memiliki nama yang berbeda atau berubah-ubah.

Kelompok yang bernama Al-Ikhwanul-Muslimun atau biasa dikenal dengan Ikhwanul-Muslimin, begitupun Thaliban, Hamas, Jabhatun-Nushrah, dan Daulah Islamiyyah Iraq wa Syam, pada hakikatnya mereka semua bermanhaj atau berpemikiran khawarij.

Jaringan Islam Liberal, Jaringan Islam Nusantara, Aliran Nusantara, Islam Moderat dan Nahdhatul-'Ulama', pada hakikatnya adalah ahlur-ra'yi yang berpemikiran filsafat.

Jama'ah Tabligh hakikatnya adalah tarekat shufi, dan Ahlul-Bait Indonesia pada hakikatnya adalah Syi'ah Rafidhah.

Halabiyyun, Rodjaiyyun, Ruhailiyyun, Sururiyyun dan Turatsiyyun pada hakikatnya adalah Al-Ikhwanul-Muslimun yang berkedok Salafi

Haddadiyyun dan Hajuriyyun pada hakikatnya adalah sama dalam pemikirannya, mereka ini pun memakai embel-embel Salafi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar