Kamis, 01 September 2016

Rahasia di Balik Nilai (Pertemuan 35)


Kebiasaan untuk membuat nilai perhari adalah kunci rahasia bagi seorang wirausaha yang menginginkan penghasilan besar. Kunci rahasia ini penting untuk kita miliki agar karenanya kita akan terus berkarya kapan dan di manapun kita berada.

Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menilai suatu kekayaan seringkali dilihat dari sisi keuangan, hanya saja bentuk keuangan tersebut tidak mesti dalam rupa yang tunai. Karena seorang wirausaha bisa saja memiliki banyak piutang, beberapa rumah sewa atau sejumlah barang koleksi. Di mana semua itu adalah nilai lebih yang tersimpan di balik profesinya sebagai wirausaha.

Sebagai upaya untuk pendekatan makna dari suatu nilai yang sebenarnya hendak kita angkat, ada baiknya kita menyinggung tiga hal di bawah ini:

1. "Ilmu itu didapat dengan cara belajar". Oleh karenanya seorang penuntut ilmu senantiasa belajar di setiap ada kesempatan, kalau di dunia pendidikan orang bilang: "Baik itu secara formal maupun informal", kalau di dunia network marketing orang bilang: "Baca buku, dengar kaset dan hadir di pertemuan".

Ilmu itu untuk diamalkan, kalau ilmu bukan untuk diamalkan maka hilanglah fungsi ilmu tersebut. Sementara amal juga harus berdasarkan ilmu, kalau amal tidak berdasarkan ilmu maka amalannya menjadi sesat lagi menyesatkan.

Orang yang terbaik adalah orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Ilmu yang diajarkan tidak akan pernah berkurang melainkan ia menjadi bertambah dan bertambahnya ilmu tatkala ia disampaikan seringkali dapat kita rasakan.

2. Seorang penjual yang berdedikasi akan selalu memperbanyak kegiatan presentasi kepada siapa pun yang dia temui tanpa harus memandang apakah prospek itu terlalu tua, terlalu muda, terlalu kaya atau terlalu miskin, dia juga terus memperbagus pelayanan, tetap menjaga reputasi dan senantiasa memperunik produk yang hendak dia pasarkan.

3. Seorang pengrajin yang inovatif akan tetap memaksimalkan jumlah dan mutu dari produk yang dia buat, apakah itu pesanan maupun sekedar stock.

Baik sebagai penuntut ilmu, penjual dan pengrajin atau profesi lain, nilai yang luar biasa dapat mereka raih ketika mereka sudah meletakkan suatu target yang hendak mereka capai. Meskipun yang namanya target bukanlah sebuah kepastian namun setidaknya ada semacam upaya untuk menjadi lebih baik dari keadaan semula.

Berikut ini angka-angka yang sudah diketahui rata-rata orang:
1 juta = 100 ribu x 10 lembar
3 juta perbulan = 100 ribu perhari
15 juta perbulan = 500 ribu perhari
30 juta perbulan = 1 juta perhari
1 milyar = 1000 juta

Target yang sudah ditentukan mesti setara dengan nilai dari karya yang dibuat. Taruhlah kita menginginkan penghasilan extra 15 juta perbulan, di mana ini berarti kita membuat suatu karya yang nilainya 500 ribu perhari. Penghasilan extra tersebut meskipun belum berupa uang tunai, tapi setidaknya nilainya telah kita dapatkan. Ini sebagaimana seorang tukang gosok batu, dia menargetkan membuat  5 permata extra setiap hari yaitu diluar tugasnya dalam menyelesaikan orderan. Tiap permata memiliki nilai 100 ribu perbutir, itu berarti dia telah membuat nilai 500 ribu perharinya, sehingga dalam sebulan penghasilan extranya adalah 15 juta.

Menyesuaikan antara nilai karya dan pencairan dana seringkali menjadi momok bagi sebagian orang, sehingga diperlukan kepiawaian dalam menanggulangi momok tersebut. Namun ini dapat di antisipasi dengan cara melakukannya secara tahap pertahap. Tahap yang terpenting adalah tidak menjadikan suatu target sebagai prioritas utama, karena target tersebut dibuat hanya agar penghasilan kita bisa berlebih dari biasanya, itu saja.

Semoga kita dapat memaksimalkan waktu yang kita miliki dengan menjawab sepuluh pertanyaan:

01. Nilai lebih apa yang kita buat saat duduk santai di warung kopi?
02. Nilai lebih apa yang kita buat saat mati lampu?
03. Nilai lebih apa yang kita buat saat terbaring menjelang tidur?
04. Nilai lebih apa yang kita buat saat menunggu seseorang?
05. Nilai lebih apa yang kita buat saat sedang mengantri?
06. Nilai lebih apa yang kita buat saat duduk di kursi kantor?
07. Nilai lebih apa yang kita buat saat bepergian?
08. Nilai lebih apa yang kita buat saat kedatangan tamu?
09. Nilai lebih apa yang kita buat saat memasak di dapur?
10. Nilai lebih apa yang kita buat saat ronda malam?

Jika kita membuat nilai lebih dengan menulis artikel di blogger, menyiapkan video untuk diuploud ke youtube, mendengarkan pidato melalui audio mp3, melakukan serangkaian sponsoring, membaca buku, bereksperiment, dan lain sebagainya dari kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, maka kapasitas diri akan terus meningkat dan keberhasilan pun menjadi semakin dekat.


Pak Pardi bersama bongkahan green vulkanik seberat 3 kg




Tidak ada komentar:

Posting Komentar