12 problem berikut ini merupakan problem yang cukup mendasar dalam dunia batu permata. Baiklah, kita to the point saja:
01. PATOKAN HARGA DARI BATU PERMATA ADALAH SAYANG
Patokan harga dari batu permata adalah sayang, kalau sayang jual sejuta, jual saja dua juta, kalau masih sayang juga, jual tiga juta, kalau diminta dua setengah juta cocok, berarti sayangnya mulai hilang, berubah lebih "sayu" alias lebih sayang uang.
02. ALAT SEDERHANA UNTUK MEMBEDAKAN ANTARA PERMATA ASLI DENGAN YANG PALSU ADALAH PENGALAMAN
Alat sederhana untuk membedakan antara permata asli dengan yang palsu adalah pengalaman, kalau kita kurang pengalaman maka siap-siap saja kena tipu.
03. ORANG TIDAK BELI PERMATA SEKALI SEUMUR HIDUP
Orang tidak beli permata sekali seumur hidup, oleh karena itu jaga baik-baik pelanggan kita, jangan terlalu banting harga, kalau sudah begitu kita tidak akan susah-susah lagi untuk mendapatkan pengulangan pesanan alias repeat order.
04. MESKIPUN DIAMOND SELECTOR ITU MERUPAKAN ALAT UNTUK MENDETEKSI INTAN, TAPI IA JUGA BISA DIGUNAKAN UNTUK MENDETEKSI PERMATA LAIN
Meskipun diamond selector itu merupakan alat untuk mendeteksi intan, tapi ia juga bisa digunakan untuk mendeteksi permata lain. Yang penting bagi kita pandai-pandai saja dalam menggunakannya. Karena kalau kita sempat salah gunakan, bisa dapat malu kita.
Maksud memalukan di sini adalah gara-gara tidak hafal skala mohs akhirnya kita mengatakan bahwa batu kinyang itu tingkat kerasnya tiga, lantaran lampu alatnya naik ke balok tiga, padahal sebenarnya kan tingkat kerasnya itu tujuh.
05. CINTA ADALAH CINCIN PERMATA
Cinta adalah cincin permata, kalau tidak setuju tidak apa-apa.
06. TIDAK PENTING BAGI KITA BELUM TENTU BAGI ORANG LAIN
Tidak penting bagi kita belum tentu bagi orang lain, misalnya soal keterangan origin atau asal batu yang dicantumkan pada kartu memo atau pada sertifikat.
Memang yang demikian itu tidak penting bagi lab, contohnya zamrud yang tanpa menyebutkan Columbia atau Indianya, tapi itu bisa jadi penting bagi sebagian kita, sehingga saking pentingnya mencantumkan origin tersebut sampai-sampai sebagian kita kurang peduli dengan kualitas suatu batu.
Akhirnya yang melekat pada benak sebagian kita adalah "Biar bagus kalau zamrud India itu murah, biar jelek kalau zamrud Columbia itu mahal".
07. SEPERTINYA BATU BUNGUR TIDAK MAU DISEBUT KECUBUNG
Sepertinya batu bungur tidak mau disebut kecubung sebagaimana batu kecubung tidak mau disebut bungur, padahal keduanya sama-sama kinyang ungu, supaya aman kita sebut saja ametis.
Kalau kinyang ungu saja ada yang tidak mau disebut kecubung apalagi warna yang lain, seperti kinyang es, ia tidak mau disebut kecubung es, sebab yang namanya kecubung itu pasti ungu.
Tambahan, ada alasan bahwa batu kinyang selain ungu boleh disebut kecubung lantaran bawahnya kerucut atasnya cembung, tapi kalau atasnya ceper maka kita sebut keceper. Kalau asli kita sebut kecubung, nah, kalau palsu kita bilang saja "ini kaca bung".
08. RUBY ADALAH RED SAPPHIRE
Ruby adalah red sapphire dan red sapphire adalah ruby. Ruby merupakan simbol merah pada jenis batu corundum, kita menyebutnya mirah delima, karena itu tidak ada yang namanya delima putih, kecuali ruby albino, apa ada yang bilang ruby albino? Kalau belum ada yang bilang begitu berarti masih white sapphire dia.
09. MENGAPA INTAN MAHAL?
Kalau ada yang bertanya: "Mengapa intan mahal?", jawab dia: "Karena belum ada yang jual murah". Sama saja dengan pertanyaan: "Mengapa batu jalan murah?", "Karena kalau mahal siapa yang mau beli?"
10. KAMU PAKAI BATU, UNTUNG BUAT KAMU APA?
Kalau ada yang bertanya lagi: "Kamu pakai batu, untung buat kamu apa?", kita jawab: "Lumayan lah?", dia lanjut tanya: "Lho ko' lumayan, kamu jualan ya?", kita jawab: "Saya sich tidak jualan, tapi kalau ada yang mau beli, harga cocok saya lepas"
11. APA MANFAAT KITA PAKAI BATU?
Apa manfaat kita pakai batu? Manfaatnya adalah luar biasa. Maksudnya? Luar biasa untuk sebuah rasa. Rasa apa? Rasa senang. Senang bagaimana? Senang sekali. Senang sekali bagaimana? Senang sekali kalau kamu tidak banyak tanya.
12. ADA YANG BILANG BAHWA: "BATU OBSIDIAN BERACUN,..."
Ada yang bilang bahwa: "Batu obsidian beracun, alasannya waktu dimasukkan ke dalam akuarium ikan-ikan pada mati, sudah dua kali mencobanya, kalau tidak percaya lihat saja tujuh batu beracun, di sana ada batu obsidian".
Kalau yang begini wajib dijawab: Ok, ayo kita lihat, mana ada? Di situ ada tiga indikasi suatu batu mengandung racun, yaitu dia punya tingkat keras tiga, berbau bawang putih dan seperti benalu dia numpang di atas batu yang lain.
Ketiga sifat ini tidak ada pada batu obsidian, karena batu obsidian tingkat kerasnya 5,5 skala mohs, bau bawang putihnya juga tidak ada dan dia bukan jenis batu yang hinggap di atas batu yang lain.
Silahkan lihat video tentang lokasi batu obsidian di hutan lindung lampung barat.
Pak Pardi, ketua Pardika Permata Nusantara