"Tidak dapat dipungkiri" itulah kalimat yang sering disembunyikan tatkala melihat permata yang indah, terutama batu nusantara, terlebih lagi batu mulia seperti intan, ruby, safir dan zamrud.
Saat kita ingin menyimpan uang di batu, tentunya kita harus memperhatikan batu apa dan yang bagaimana yang hendak kita beli, yaitu batu yang tetap trendy sepanjang masa.
Memang benar bahwa batu permata itu adalah trend, ada semacam perputaran batu atau rooling stone, di mana suatu hari orang membicarakan batu nilam, namun setelah beberapa lama kemudian mereka membicarakan batu delima daging, lalu membicarakan batu biduri bulan dan seterusnya.
Pada intinya setiap batu punya giliran untuk dijadikan trend, tergantung apa yang orang-orang bicarakan. Oleh karena itu ada baiknya untuk koleksi setiap jenis batu permata, seperti: pancawarna, lapis lazuli, kecubung, pirus dan lain-lainnya.
Saat ini orang-orang membicarakan batu kinyang bening, batu yang begitu difaset dapat menimbulkan kemilau yang sangat menawan, batu ini bisa dikatakan murah meriah tapi kalau benar dalam mengemasnya maka ia bisa bernilai mahal.
Kita katakan bahwa batu kinyang bening adalah trendy sepanjang masa. Termasuk juga batu akik gambar, sitrin dan rambut cendana. Jadi, investasi untuk batu-batu seperti ini tidak bakalan rugi.
Bagaimana dengan batu bacan, bio solar, raflesia dan red borneo? Sah-sah saja kita memiliki batu-batu tersebut, terlebih lagi ia telah terkenal bahkan mungkin sampai manca negara. Intinya selama harga dari batu permata tidak jatuh maka selama itu ia adalah trendy sepanjang masa.
Namun apabila terjadi sebaliknya maka kita hendaknya berpikir dua kali untuk membelinya. Terkadang pasaran memang sulit untuk diprediksi bahkan oleh pakar ekonomi sekalipun belum tentu predeksinya selalu tepat. Oleh sebab itu kita percaya saja dua kalimat berikut ini:
1. Semua batu adalah trendy sepanjang masa selama harga pasarannya tidak jatuh
2. Setiap batu permata memiliki giliran untuk dijadikan trend tergantung dari apa yang orang-orang bicarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar